Sabtu, 29 Januari 2011

Rinduku (cerpen pilihan mading january)


Andaikan detik itu dapat terulang kembali,lagu ciptaan Ada band yang berduet dengan penyayi remaja Gita Gutawa,selalu ku putar saat ku merasa rindu dengan ayah. Laki – laki yang dulu memberiku semangat ...menenangkanku saat kumenangis dan menemani ku saat ibu tak ada. Tapi sekarang dimana sosok yang lembut itu?
Entah berapa ratus kali ku coba bertanya pada ibu, tapi jawabannya selalu sama dan jawaban itu tidak pernah membuat ku puas atas pertanyaan ku.
“Ibu,dimana ayah..?”tanyaku sambil memelas.
“Ayah sedang merantau nak, ia sedang mengumpulkan  uang untuk kita jawab ibu sambil mengulek sambal terasi kesukaannya ku.
”Sampai kapan bu?”tanyaku sedikit memaksa.”kita tunggu saja nak!”
Tunggu saja?satu tahun,dua tahun,atau sepuluh tahun lagi ayah kembali?ayolah ayah ... kapan kau kembali ke pelukan ku dan ibu?Ayah...i always love and miss you forever my dad. Terkadang ku merasa iri saat teman – teman sekolah ku diantar jemput oleh ayah mereka .Ku yakin, jika ayah masih disini , setiap hari aku akan seperti teman – temanku.Aku juga iri saat ku bermain ke rumah teman dan saat itu pula mereka sedang bercanda dengan ayah mereka.
Ku rindukan suasana, basuh jiwaku,membahagiakan aku, yang haus akan kasih dan sayangmu. Apa mungkin aku haus akan kasih sayang? tapi banyak orang bilang,ayah tidak bisa menjadi ibu. Tapi ibu bisa menjadi ayah. Tapi entah mengapa, aku tidak yakin dengan ungkapan itu. bagiku,ibu adalah ibu dan ayah adalah ayah, dan seorang anak butuh keduanya.  Dan aku fikir semua anak setuju dengan pemikiran aku. Ditambah,selama ayah pergi, ibulah tulang punggung keluarga, dan ibu jarang sekali pulang. Ayah, seandainya jika kau tak pergi,semua tidak akan seperti ini.
Sudah sepuluh tahun ayah pergi meninggalkan kami,kini ku mulai beranjak dewasa..dimana sosok ayah yang selalu ku tunggu – tunggu?Memang,berapa banyak uang yang ayah ingin dapatkan untuk kami selama ini pergi..?kasihan ibu,ia bekerja keras sendiri ...kesepian...tiada tempat untuk berbagi...Ahhh..Apa yang ibu rasakan selama ini?Ayah,apa kau sudah lupa dengan kami?
Pernah ku melihat ibu menitikan air matanya kala melihat foto ayah...dan aku yakin ibu juga merasakan apa yang ku rasa.Dan mulai saat itu,aku berjanji pada diriku sendiri,Aku tidak akan menanyakan keberadaanmu lagi,ayah...???aku yakin bila ia sayang aku dan ibu pasti ia kembali untuk kami.
Tempat favorit ku selama ayah pergi sudah berganti. Saat usiaku tujuh tahun sampai sekarang.Setelah pulang sekolah aku selalu menyempatkan diri untuk datang ke dermaga,tempat dimana ayah pergi meninggalkan kami.Berharap ada keajaiban,salahsatu  kapal laut yang membawa ayah ke pelukanku.tapi sampai saat ini,ayah belum juga muncul,satu kalimat ayah yang selalu terngiang ditelingaku “sayang,jadilah yang terbaik dalam hal – hal yang baik.”yah, hanya kalimat itu yang bisa membuat ku semangat kala ku sedang bersedih. Akan ku wujudkan keinginanmu,ayah...tapi ayah harus pulang!!:(
Jakarta, 10 Januari 2009
Teruntuk Yang tercinta ayah
Yang entah dimana kau berada
Assalamua’laikum..
Salam teriring rindu untuk ayah. lelaki yang sangat ku tunggu kehadirannya. Ayah, bagaimana kabarmu?apa kau masih gagah seperti dulu?Yah, kenapa kau tinggalkan kami lama sekali?Apa ayah sudah tidak sayang lagi pada kami?Apa yang membuatmu tidak pulang jua?Ayah, ku ingin keluarga kita utuh seperti dulu!Ayah,ku mohon lepaskan segala visi dan ambisimu.Cukup ayah,ku mohon kau kembali!!!Ku merindukan sosokmu ayah.Ibu butuh ayah!
Dari anakmu yang selalu menantimu..
Asih

Ku masukan surat ke dalam botol dan kututup ujungnya..lalu ku lemparkan surat itu ke laut lepas.Biar orang yang menemukan surat ini tahu bahwa ada seorang anak,yang sangat merindukan ayahnya. Tapi ku berharap ayahlah yang menemukan surat ini dan membacanya. Biar ombak yang menentukan siapa si pembaca nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar