KU TUNGGU KEDATANGAN MU
OLEH: INDRASTA CP
Maaf teman-teman aku
pergi meninggalkan kalian untuk selamanya. Aku udah gak kuat sekolah disini
lagi, aku selalu saja diejek sama anak-anak lain hanya karena kekuranganku. Aku
juga berfikir kalo aku gak pantes temenan sama kalian. Aku tidak seperti kalian
yang punya segalanya, aku hanya orang miskin yang gak punya apa-apa seperti
kalian. Sebelum aku pergi, aku hanya ingin minta maaf ke kalian kalo selama ini
aku punya salah sama kalian. Dan terima kasih selama ini udah jadi teman yang
baik buat aku.
Serentak aku dan teman-teman
kaget setelah membaca pesan BBM dari Ardi.
Namaku
putri. Sekarang usiaku menginjak 16 tahun. Aku sekarang duduk di kelas 3 SMA di
Jakarta. Di sekolah aku mempunyai sahabat yang sangat pengertian sama aku.
Bella, Citra, Rasya, dan 3 cowo-cowo ganteng (Ardi, Randi, Raka). Ya merekalah
yang selalu bersamaku.
Namun
akhir-akhir ini Ardi sering tidak masuk sekolah dengan keterangan yang tidak
jelas sampai pada akhirnya dia pergi meninggalkan kita untuk selamanya.
Beberapa waktu lalu Randi sepupunya Ardi mencoba membujuk Ardi untuk balik lagi
bersama kita, tapi bujukkan Randi tidak berhasil. Ardi tetap teguh sama
pendiriannya untuk pergi meninggalkan kita semua.
“Hey,
gimana nih si Ardi gak mau balik lagi kesini ?” tanyaku pada Randi.
Randi yang kelihatannya
sedang melamun langsung menjawab pertanyaanku, semenara Bella, Citra, Rasya dan
Raka menunggu jawaban dari laki-laki kurus itu.
“Aku
juga bingung Put, kenapa tiba-tiba dia ngomong seperti ini. Padahal Ardi yang
aku kenal gak pernah putus asa seperti ini.”raut wajah Randi terlihat cemas.
Tidak
banyak kata yang keluar dari mulut Bella, Citra, Rasya, dan Raka. Mereka hanya
melamun dan berpandangan satu sama lain. Ardi memanglah teman yang paling
perhatian dan peduli sama kita semua. Tidak ada kehadiran dia sehari aja
rasanya bumi ini tidak ada penghuninya lagi. Aku tahu, meski Bella tak cerita
apapun, sahabatku itu diam-diam menyukai
Ardi pun, terlihat jelas dari raut wajahnya saat ini dan sebentuk genangan di
pelupuk mata yang tidak kuasa ia tahan.
“Sudah
teman-teman jangan terlalu dibawa beban, nanti yang ada kalian malah sakit. Aku
tau pasti kalian sangat kehilangan kan terutama Bella. Aku juga merasakan hal
yang sama kok sama kalian, tapi kita gak boleh terus-terusan ada di dalam
kesedihan ini.” Bujukku untuk menenangkan hati teman-temanku yang sedari tadi
hanya melamun dan menangis.
Namun,
omonganku sama sekali tidak didengar sama mereka karena mereka sedang fokus
memikirkan Ardi.
Setahun
setelah kepergian Ardi kita merasa kesepian tidak ada canda tawa yang keluar
dari mulutnya, sampai akhirnya kita pun mengirimkan pesan untuknya.
Di,
tolong dong balik lagi ke kita. Kita disini sangat kangen banget sama kamu, apa
kamu tega meninggalkan kita semua disini. Kita itu bersahabat sudah 3 tahun,
apa kamu lupa sama perjanjian kita yang gak akan pernah meninggalkan satu sama
lain?
Kenapa sekarang kamu berubah banget si Di?
Kamu bukan Ardi yang dulu kita kenal. Ardi
yang dulu adalah Ardi yang gak pernah putus asa dalam menghadapi permasalahan,
tapi kenapa sekarang kamu kayak gini?
Tidak banyak pinta kita dari kamu. Kita hanya
minta kamu balik lagi kesini dan bersama lagi sama kita semua. Please Di…
comeback. Kamu tahu, Bella sangat menunggumu…
Berharap
banget Ardi mau bales pesan dariku. Namun dari waktu ke waktu belum ada balesan
sepatah kata pun dari Ardi, sampai akhirnya kita memutuskan untuk menunggu
balesan dari dia.
PRRIIINKKK
!!!! sebuah pesan balasan masuk di hari yang tak terduga-duga.
Dear
my best friend
Aku kangen banget sama kalian semua, aku juga
merasakan hal yang sama seperti kalian. Setelah aku berfikir panjang ternyata
perkataan kalian semua benar bahwa masalah sepele itu bisa diselesaikan dengan
cara yang baik. Aku terlalu egois memikirkan keinginanku sendiri, hanya karena
masalah peraturan sekolah yang bikin aku jengah. Nenek cerita banyak padaku,
bahwa untuk menggapai cita-cita memang selalu penuh tangga, ujian. Kalau bisa
melewatinya Insya Allah akan sukses di kemudia hari.
Aku
menyesal sudah meninggalkan kalian semua. Aku janji sama kalian, lusa aku balik
ke Jakarta. Karena berjauhan seperti ini, aku merasa sebagian dari diriku
tertinggal di sana, di sekolah di antara sahabat-sahabat yang peduli padaku.
*****
Hari itu
Ardi kembali, aku tahu ada bahagia di hati Bella, ada girang di hati kami
semua. Cita-cita, peraturan sekolah hanya sebagian dari perjalanan hidup yang
harus kita lalui. Lalu sebuah persahabatan bagaimana mungkin harus terlupakan
begitu saja.
Welcomeback
my friend J.
BEST FRIEND”