Jumat, 08 Juni 2012

Liputan Acara Perpisahan Angkatan II

Sayangi gurumu

By

Ilham dan Fahmi



            Hari Minggu tanggal 03 Juni 2012, Sabiluna mengadakan acara pelepasan peserta didik angkatan II. Acara berlangsung dengan meriah dan khidmat. Banyak penampilan yang ikut memeriahkan acara tersebut. Di antaranya Drama kelas 7 dan penampilan silat, ada puisi pula dari santri putri dan sebuah drama motivasi dari club jurnalistik Our Way.

            Dari sekian undangan yang datang terlihatlah jajaran wali murid, guru-guru, kepala yayasan duduk di barisan kursi tamu. Mereka datang untuk menyaksikan acara pelepasan santri angkatan kedua. Kali ini santri-santri yang mendapatkan penghargaan terbaik di antaranya Farhan, Fitri, Jeje dan Irna. Kebetulan semuanya adalah pengurus Our Way sebelumnya.

            Acara dimulai pada pukul 9.30 WIB, dibuka dengan persembahan TK Islam Sabiluna yang begitu lincah memainkan angklung dan pianika. Persembahan selanjutnya Drama dan Silat dari kelas 7 mampu memberikan decakan kagum dari penonton. Puisi persahabatan yang dibacakan oleh Sulia, Windi dan Fitriyanti menambah kesyahduan acara ini. Dan persembahan terakhir dengan sangat manis sebuah drama GENG KABEL, MERAIH MIMPI dari Our Way mendapat tepukan yang meriah.

            Menjelang siang Direktur SMP Sabiluna memberikan sambutan, bahwa begitu banyak perubahan yang baik terjadi di Sabiluna, menurut beliau santri-santri yang lulus hari ini siap untuk menjadi Imam shalat, bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan.

            Penutup acara ini sebuah nasehat dari Pimpinan Pondok Pesantren Abi Nasuha Abu Bakar, bahwa kita harus menyayangi guru, setiap guru menegur adalah sebuah bukti kasih saying untuk santrinya. Guru juga tak meminta imbalan jika kemudian hari santri telah sukses.

            Hari ini angkatan II telah meninggalkan Sabiluna. Ada keharuan  yang hadir di penutupan hari ini. Semoga kelak mereka semakin berprestasi di sekolah yang baru dan selalu menjaga nama Sabiluna.


Jakarta, 8 Juni 2012




Rabu, 06 Juni 2012

Our Way Edisi June 2012



Berikut Our Way edisi June 2012

Berisikan tentang sejarah our way, kepengurusan baru, ada dua puisi karya Djihana dan Rohim, sebuah prosa sumbangan dari pengasuh Our Way serta sebuah esai "Mengapa Kita Menulis?"

Sekilas Sejarah Our Way




Prosa Edisi June


Ambigu


By


Wanita Pelangi

            Aku berada dalam sebuah rasa yang ambigu. Penuh ruang bersekat tercipta di dalamnya, tertutup bahkan tak memiliki kunci. Sekali waktu hatiku akan ke barat mencari judul kepastian, lalu aku akan berbalik arah menggapaimu dalam timur bersama sekerdip venus di kala Fajar.

            Mengapa seolah rindu menolak fakta yang tersaji di depan mata? Walau tanpa aksara ini juga fakta yang kau jubahi. Aku tak ingin tahu ini hitam atau itu putih, bagiku ini selalu di antaranya zona abu-abu yang kau nikmati.

            Aku berkelit di balik gelap, pada malam yang kau saji dengan pelangi. Tanpa menyentuh, tanpa merengkuh. Aku hanya pemilik aksara yang kau belai indah. lalu akan bersembunyi di balik kata-kata itu.

            Kali ini kubiarkan hatimu dalam tanya. Meronta mencari celah, mengaduh membuka pintu. aku tak akan hadir di situ, hanya butuh menatapmu lalu berdiskusi dengan hatiku.


Mengapa Kita Menulis?


MENGAPA KITA MENULIS?

BY

AIDA MA


           
            Jika singgah ke toko buku, mungkin kita akan menemukan karya-karya baru, tentu saja dengan penulis pendatang baru yang muncul di dunia literasi Indonesia, termasuk penulis cilik seperti adik-adik semuanya. Mereka bahkan memiliki karya dalam bentuk cerita bergambar bahkan novel yang ditulis oleh anak remaja SMP, buku penulis cilik yang paling terkenal terbitan mizan saat ini adalah KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Saya yakin, adik-adik semua juga ingin memiliki karya seperti mereka bukan? J

            Pernahkah terpikir mengapa kita harus menulis? Hanya untuk sebuah kesenangan sajakah atau hanya untuk iseng-iseng saja? Atau menjadi sebuah trend yang saat ini sedang “in” bahwa memiliki kegiatan sebagai seorang penulis adalah kegiatan yang keren. Baiklah, sekarang kita lihat beberapa alasan mengapa kita harus menulis.

            Pertama, Percaya tidak, bahwa menulis mampu membuat kita abadi?

            Bagi yang pernah menonton Surat Kecil untuk Tuhan, diangkat dari kisah gadis remaja bernama Gita atau disapa Keke, kisah yang sangat menyentuh tentang seorang gadis yang mengalami Kanker otot lunak, Keke menuliskan kisahnya dalam catatan hariannya, kemudian dicetak menjadi sebuah novel motivasi tentang perjuangan hidupnya melawan kanker.

            Keke sudah tiada bukan? Namun catatan hariannya masih bisa kita baca walaupun ia telah tiada. Inilah yang dimaksud, bahwa menulis membuat kita abadi. Sama juga dengan penulis-penulis hebat seperti Pramudya Ananta Toer, meski beliau sudah tiada, namun karya-karyanya masih bisa kita nikmati sampai sekarang. Itulah salah satu kehebatan dari menulis.

            Kedua, Menulis bisa menjadi obat penenang hati, bagi yang suka “galau” pasti suka coret-coret buku catatan pelajarannya, kadang-kadang suka menulis puisi hingga cerpen, biasanya setelah puas corat coret sana sini, hati ini terasa lebih tenang. Benar tidak? :D

            Memang kenyataannya, menulis banyak digunakan sebagai therapy untuk pemulihan jiwa. Penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa menulis bisa dijadikan obat ketika hati kita gundah tentu saja setelah membaca Qur’an atau shalat sunnah. Makanya tak heran jika adik-adik merasa lebih tenang setelah puas marah –marah, sedih, kesal atau berteriak lewat tulisan.

            Ketiga, menulis membuat kita berpikir lebih sistematis, bahasa gampangnya seperti ini. Bagi orang yang terbiasa menulis, tentu dalam pikirannya memikirkan bagaimana memulai sebuah tulisan. Misalnya, ketika hendak menulis cerpen, maka yang akan terpikirkan dalam pikirannya, apa tema dan judul cerita ini, siapa tokoh cerita, apa konflik atau masalah yang dialami oleh si tokoh, lalu bagaimana menyelesaikan masalah si tokoh cerita.

            Kebiasaan berpikir berurutan seperti di atas biasanya akan ikut hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap bangun pagi, kita akan memikirkan terlebih dahulu apa hal utama yang harus dikerjakan, hingga setidaknya kita menutup hari itu dengan hal-hal prioritas yang sudah diselesaikan (Insya Allah).

            Keempat, menulis mengurangi kemungkinan penyakit pikun.  Dalam Islam perintah utama yang disampaikan kepada Rasulullah adalah membaca. Setelah membaca bermacam-macam buku, agar kita tidak mudah lupa,  maka kita disarankan untuk menuliskannya kembali.

            Mengapa kita harus menuliskannya kembali? Karena kapasitas otak manusia untuk mengingat hingga ke hal-hal yang detil sangat terbatas. Makanya kita perlu menuliskannya kembali agar semua ide di kepala kita tidak hilang begitu saja.

            Sekarang, siapkah adik-adik untuk untuk menjadi abadi? Marilah kita mulai menulis, menulis dari hal-hal yang kecil, tentang kegiatan sehari-hari atau sebuah puisi dan cerpen. Untuk itu jangan lupa kemana pun pergi bawalah buku kecil dan pulpen sebagai penampung awal ide-ide yang sudah menumpuk di kepala kita masing-masing.

            Selamat menulis… J



            

Puisi (2) Edisi Juni


GURU, KAU PELITAKU

BY
Djihana


WAHAI GURU….
ENGKAU BAGAIKAN CAHAYA MENERANGI JIWA
SIANG MALAM KAU TITIPKAN DO’A
BAGAIMANA MUNGKIN JASAMU BISA KULUPA

WAHAI GURU…
ENGKAU PULA YANG MENEBARIKU ILMU
DARI KU YANG DULU DUNGU, HINGGA KINI KUPENUH TAHU
KINI KUMENUNGGUMU…SELALU…SELALU

WAHAI GURU…
TANPAMU, APALAH JADINYA AKU
TERIMAKASIH SAJA KUUCAPKAN UNTUKMU
UNTUKMU GURUKU…SELALU…

Puisi (1) Edisi Juni


TEMAN SEJATI

BY

ROHIM



TEMAN SEJATI…
SOSOKMU TAKKAN PERNAH DIBABAT WAKTU
KAULAH TEMAN YANG SELALU MENEMANI
DI SAAT AKU MERASA SEDIH DAN DI KALA KU KESEPIAN
KAU HADIR MENGISI HARIKU, TAK KENAL TEPI.

OH, TEMAN SEJATI…
JIKALAU AKU BERSEDIH, KAU DATANG MENASEHATIKU
JIKALAU AKU MENANGIS, KAU PUN TURUT MENANGIS
JIKALAU AKU BAHAGIA, KAU IKUT PULA BAHAGIA.

ITULAH ENGKAU TEMAN SEJATI
DAN TAK PERNAH HENTI MENEMANI
DAN TAK PERNAH HENTI MENASEHATI
TERIMAKASIH TEMAN SEJATI.

Performance Drama Club Jurnalistik



Hari Minggu, tanggal 03 Juni kemaren Sabiluna mengadakan acara perpisahan dan pelepasan santri angkatan kedua. untuk memeriahkan acara tersebut, club Jurnalis Our Way mendapat kesempatan untuk memberikan sebuah persembahan di hari pelepasan tersebut.

Lengkap dengan dandanan dan kostum yang menarik perhatian, Our Way menampilkan sebuah drama motivasi berceritakan tentang persahabatan lima sekawan di SMP Sabiluna. Ada tarian, nyanyian, tangis dan tawa bercampur menjadi satu karya yang ternyata mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari semua penonton di hari itu.

Gemuruh tepuk tangan menutup perfomance teman-teman Our Way, bagi yang penasaran dengan penampilan sahabat Our Way dalam GENG KABEL, MENGEJAR MIMPI, silahkan mengunduh filenya di youtube (semoga panitia sudah mendownloadnya) hehehhehe..

Selamat Jalan Santri Angkatan Kedua, semoga sukses di tempat yang baru dan selalu menjaga nama baik Sabiluna :)