Kamis, 22 November 2012

Cerpen-Kutunggu Kedatanganmu


KU TUNGGU KEDATANGAN MU

OLEH: INDRASTA CP



            Maaf teman-teman aku pergi meninggalkan kalian untuk selamanya. Aku udah gak kuat sekolah disini lagi, aku selalu saja diejek sama anak-anak lain hanya karena kekuranganku. Aku juga berfikir kalo aku gak pantes temenan sama kalian. Aku tidak seperti kalian yang punya segalanya, aku hanya orang miskin yang gak punya apa-apa seperti kalian. Sebelum aku pergi, aku hanya ingin minta maaf ke kalian kalo selama ini aku punya salah sama kalian. Dan terima kasih selama ini udah jadi teman yang baik buat aku.

Serentak aku dan teman-teman kaget setelah membaca pesan BBM dari Ardi.
            Namaku putri. Sekarang usiaku menginjak 16 tahun. Aku sekarang duduk di kelas 3 SMA di Jakarta. Di sekolah aku mempunyai sahabat yang sangat pengertian sama aku. Bella, Citra, Rasya, dan 3 cowo-cowo ganteng (Ardi, Randi, Raka). Ya merekalah yang selalu bersamaku.

            Namun akhir-akhir ini Ardi sering tidak masuk sekolah dengan keterangan yang tidak jelas sampai pada akhirnya dia pergi meninggalkan kita untuk selamanya. Beberapa waktu lalu Randi sepupunya Ardi mencoba membujuk Ardi untuk balik lagi bersama kita, tapi bujukkan Randi tidak berhasil. Ardi tetap teguh sama pendiriannya untuk pergi meninggalkan kita semua.

            “Hey, gimana nih si Ardi gak mau balik lagi kesini ?” tanyaku pada Randi.

Randi yang kelihatannya sedang melamun langsung menjawab pertanyaanku, semenara Bella, Citra, Rasya dan Raka menunggu jawaban dari laki-laki kurus itu.

            “Aku juga bingung Put, kenapa tiba-tiba dia ngomong seperti ini. Padahal Ardi yang aku kenal gak pernah putus asa seperti ini.”raut wajah Randi terlihat cemas.

            Tidak banyak kata yang keluar dari mulut Bella, Citra, Rasya, dan Raka. Mereka hanya melamun dan berpandangan satu sama lain. Ardi memanglah teman yang paling perhatian dan peduli sama kita semua. Tidak ada kehadiran dia sehari aja rasanya bumi ini tidak ada penghuninya lagi. Aku tahu, meski Bella tak cerita apapun, sahabatku itu  diam-diam menyukai Ardi pun, terlihat jelas dari raut wajahnya saat ini dan sebentuk genangan di pelupuk mata yang  tidak kuasa ia tahan.

            “Sudah teman-teman jangan terlalu dibawa beban, nanti yang ada kalian malah sakit. Aku tau pasti kalian sangat kehilangan kan terutama Bella. Aku juga merasakan hal yang sama kok sama kalian, tapi kita gak boleh terus-terusan ada di dalam kesedihan ini.” Bujukku untuk menenangkan hati teman-temanku yang sedari tadi hanya melamun dan menangis.

            Namun, omonganku sama sekali tidak didengar sama mereka karena mereka sedang fokus memikirkan Ardi.

            Setahun setelah kepergian Ardi kita merasa kesepian tidak ada canda tawa yang keluar dari mulutnya, sampai akhirnya kita pun mengirimkan pesan untuknya.

            Di, tolong dong balik lagi ke kita. Kita disini sangat kangen banget sama kamu, apa kamu tega meninggalkan kita semua disini. Kita itu bersahabat sudah 3 tahun, apa kamu lupa sama perjanjian kita yang gak akan pernah meninggalkan satu sama lain?
Kenapa sekarang kamu berubah banget si Di?
Kamu bukan Ardi yang dulu kita kenal. Ardi yang dulu adalah Ardi yang gak pernah putus asa dalam menghadapi permasalahan, tapi kenapa sekarang kamu kayak gini?
Tidak banyak pinta kita dari kamu. Kita hanya minta kamu balik lagi kesini dan bersama lagi sama kita semua. Please Di… comeback. Kamu tahu, Bella sangat menunggumu…

            Berharap banget Ardi mau bales pesan dariku. Namun dari waktu ke waktu belum ada balesan sepatah kata pun dari Ardi, sampai akhirnya kita memutuskan untuk menunggu balesan dari dia.

            PRRIIINKKK !!!! sebuah pesan balasan masuk di hari yang tak terduga-duga.

            Dear my best friend
Aku kangen banget sama kalian semua, aku juga merasakan hal yang sama seperti kalian. Setelah aku berfikir panjang ternyata perkataan kalian semua benar bahwa masalah sepele itu bisa diselesaikan dengan cara yang baik. Aku terlalu egois memikirkan keinginanku sendiri, hanya karena masalah peraturan sekolah yang bikin aku jengah. Nenek cerita banyak padaku, bahwa untuk menggapai cita-cita memang selalu penuh tangga, ujian. Kalau bisa melewatinya Insya Allah akan sukses di kemudia hari.

 Aku menyesal sudah meninggalkan kalian semua. Aku janji sama kalian, lusa aku balik ke Jakarta. Karena berjauhan seperti ini, aku merasa sebagian dari diriku tertinggal di sana, di sekolah di antara sahabat-sahabat yang peduli padaku.

*****
            Hari itu Ardi kembali, aku tahu ada bahagia di hati Bella, ada girang di hati kami semua. Cita-cita, peraturan sekolah hanya sebagian dari perjalanan hidup yang harus kita lalui. Lalu sebuah persahabatan bagaimana mungkin harus terlupakan begitu saja.
            Welcomeback my friend J.

BEST FRIEND”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar