Sabtu, 29 Januari 2011

Buku Negri 5 menara (Resensi Buku)


Buku ini sudah beredar hampir dua tahun yang lalu. Walaupun sudah berlalu tidak ada salahnya kita mengambil sebuah nilai positif dalamnya mengingat ada persamaan setting cerita yaitu lingkungan pemondokan , Dalam cerita ini ponpes Gontor telah memberikan warna yang berbeda tentang pendapat bahwa pesantren terlihat konservatif alias kampungan.
Namun kenyataannya buku ini benar-benar membuka mata kita bahwa lingkungan pesantren telah mengajarkan tentang kedisiplinan yang tinggi. Bahkan sebelum memulai pelajaran semua santri selalu dijejali kalimat yang memotivasi belajar.
Man jadda, Wa jdda (siapa yang bersungguh-sungguh,akan berhasil)
Kalimat tersebut seperti antibiotic yang mengusir parasit-parasit yang melemahkan bagi seorang yang hilang semangatnya. Kenyataannya kalimat ajaib itu begitu membuat para santri berani menciptakan mimpi-mimpi mereka.
Kisah lima orang sahabat ini diceritakan dengan ringan. Ketika mereka menghabiskan waktu setiap sore di menara atas sambil menatap tiap bentuk awan yang diandaikan sebagai benua yang ingin mereka dituju. Mulai Amerika, Afrika dan Mekkah.
Buku ini seperti bacaan wajib bagi setiap santri yang memiliki mimpi-mimpi yang tinggi. Mematri kalimat man jadda wa jada di dada insya Allah keberhasilan akan diraih.
By.
4104 

1 komentar: