Kamis, 19 April 2012

Artikel February


PENOLAKAN TERHADAP
SANTO VALENTINE
Disunting oleh Ibnu Syiena (Farhan)

             Hari Valentine atau Valentine's Day merupakan Hari Kasih Sayang yang diperingati pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya.  Hampir semua orang merayakan hari Valentine’s Day dengan hura-hura dan berhubungan mesum. Hal ini bisa ditemukan dalam pergaulan anak muda Barat.
            Memang tak semua remaja Indonesia latah mengikuti kerusakan budaya barat dengan berhura-hura di hari Valentine. Para pelajar Islam dari SD hingga SMA justru menjadi pelopor penolakan hari V-Day karena bertentangan dengan ajaran agama.
 Sudah menjadi rahasia umum bahwa V-Day kental dengan hura-hura dan hubungan mesum. Karena kondisi yang seperti inilah maka remaja-remaja Islam saat ini  menentang penolakan perayaan hari kasih sayang itu, para aktivis KAPMI yang didominasi remaja putri menggelar aksi damai sambil berorasi.
Dalam aksi yang mendapat pengawalan aparat keamanan, aktivis KAPMI juga membagi-bagikan selebaran penolakan perayaan hari valentine. Menurutnya, perayaan valentine juga akan membuang tenaga, uang dan parahnya lagi banyak remaja yang memanfaatkan hari itu untuk berbuatan zina.

 
          Pemerintah dan ulama juga diminta mengeluarkan fatwa melarang perayaan valentine di daerah yang telah memberlakukan hukum syariat Islam . Dengan didasari Peraturan daerah (qanun) tentang syariat Islam.
Sangat disayangkan jika Pelajar Muslim ikut-ikut merayakan hari valentine bahkan ucapan "selamat hari valentine" menjadi kalimat berharga dan wajib diucapkan pada setiap 14 Februari. Tidak hanya mengucapkan selamat hari valentine, mereka juga saling kirim kartu dan bunga, menghadiahi berbagai asesoris yang melambangkan hari valentine. Ini mereka lakukan karena tidak mengetahui latar belakang atau sejarah lahir hari kasih sayang bagi warga non-Muslim. Sungguh kondisi yang sangat mengerikan bagi generasi muda yang sejatinya akan menjadi penerus bangsa yang bermartabat dan bertabiat mulia.
Jika MUI telah mengeluarkan fatwa haram atas perayaan Valentine. Masihkah kita generasi muda bersikeras merayakan hari yang dinyatakan haram tersebut? .







1 komentar:

  1. Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

    Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:

    “ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

    BalasHapus