Rabu, 25 April 2012

Mading April 2012

Ini adalah gambar Mading Sabiluna edisi April 2012, berisikan tentang artikel sejarah April Mop, bahaya kejahatan lidah, puisi, cerpen dan esai dari pengasuh Mading.

Jumat, 20 April 2012

Interview tentang Valentine


INTERVIEW
Tentang VALENTINE

Ifah        :  Valentine itu adat, sejarah dan hari kasih sayang bagi  umat non muslim,  dan bagi umat muslim yang merayakannya hal tersebut berarti dia belum mengetahui arti Valentine  yang sesungguhnya.
Icha        : Valentine itu hari kasih sayang, yang bertepatan pada tanggal 14 februari, dan orang Islam tidak boleh mengikutinya karena Valentine merupakan kebudayaan orang Nasrani, dan menurutnya benda-benda yang menggunakan warna pink adalah simbol cinta dan kasih sayang.
Nina      :  Valentine berasal dari Nasrani yang tidak boleh diikuti oleh orang-orang muslim dan Valentine adalah hari kasih sayang bagi umat Nasrani dan warna pink merupakan simbol cinta dan kasih sayang.
Fitri      : Valentine identik dengan warna pink biasanya menjadi simbol ketabahan, keberanian,    dan penuh cinta, hari valentine adalah hari kasih sayang bagi umat nasrani, umat islam tidak boleh merayakannya, orang muslim yang merayakannya kemungkinan mereka tidak mengetahui arti Valentine.

Puisi edisi February


ROSULULLAH
Karya. Fitriyani


Hening malam kuteringat perjuanganmu
Penuh luka dan lelah kau perjuangkan Ummat ini

Tanpa keluhan, kau jadikan kami insan imani
Pernah kaum Quraisy melecehkaan wanita

Namun kau angkat kami
Menjadi mahkluk yang mulia
Mulia dimata agama
Mulia dimata dunia

Iqra wahyu pertama yang diturunkan kepadamu
Menjadikan kami umat yang berilmu

Ya Rosulullah....
Adakah hal yang lain yang lebih penting kurindukan kini?
Selain keindahan menatap matamu
Dalam Firdaus yang ku rindu

Kamis, 19 April 2012

Artikel February


PENOLAKAN TERHADAP
SANTO VALENTINE
Disunting oleh Ibnu Syiena (Farhan)

             Hari Valentine atau Valentine's Day merupakan Hari Kasih Sayang yang diperingati pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya.  Hampir semua orang merayakan hari Valentine’s Day dengan hura-hura dan berhubungan mesum. Hal ini bisa ditemukan dalam pergaulan anak muda Barat.
            Memang tak semua remaja Indonesia latah mengikuti kerusakan budaya barat dengan berhura-hura di hari Valentine. Para pelajar Islam dari SD hingga SMA justru menjadi pelopor penolakan hari V-Day karena bertentangan dengan ajaran agama.
 Sudah menjadi rahasia umum bahwa V-Day kental dengan hura-hura dan hubungan mesum. Karena kondisi yang seperti inilah maka remaja-remaja Islam saat ini  menentang penolakan perayaan hari kasih sayang itu, para aktivis KAPMI yang didominasi remaja putri menggelar aksi damai sambil berorasi.
Dalam aksi yang mendapat pengawalan aparat keamanan, aktivis KAPMI juga membagi-bagikan selebaran penolakan perayaan hari valentine. Menurutnya, perayaan valentine juga akan membuang tenaga, uang dan parahnya lagi banyak remaja yang memanfaatkan hari itu untuk berbuatan zina.

 
          Pemerintah dan ulama juga diminta mengeluarkan fatwa melarang perayaan valentine di daerah yang telah memberlakukan hukum syariat Islam . Dengan didasari Peraturan daerah (qanun) tentang syariat Islam.
Sangat disayangkan jika Pelajar Muslim ikut-ikut merayakan hari valentine bahkan ucapan "selamat hari valentine" menjadi kalimat berharga dan wajib diucapkan pada setiap 14 Februari. Tidak hanya mengucapkan selamat hari valentine, mereka juga saling kirim kartu dan bunga, menghadiahi berbagai asesoris yang melambangkan hari valentine. Ini mereka lakukan karena tidak mengetahui latar belakang atau sejarah lahir hari kasih sayang bagi warga non-Muslim. Sungguh kondisi yang sangat mengerikan bagi generasi muda yang sejatinya akan menjadi penerus bangsa yang bermartabat dan bertabiat mulia.
Jika MUI telah mengeluarkan fatwa haram atas perayaan Valentine. Masihkah kita generasi muda bersikeras merayakan hari yang dinyatakan haram tersebut? .







Cerpen edisi February


Valentine Oh Valentine
By. Sulia
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     

          Tidakkkk.....Tidakkk....!
Aku menjerit, berteriak, dan menangis sejadi-jadinya. Aku benci VALENTINE.  Aku hanya bisa menangis sekarang, aku bingung mau mengadu kepada siapa. Karena, aku nggak punya siapa-siapa sekarang. Aku nggak punya Ayah, Ibu, Kakak,Adik dan sahabat dekat pun tak ada sekarang.
“Oh...God! Help me please...!” Ucapku lirih.
Aku benar-benar merasa kesepian, benar-benar sepi. Pasca kejadian itu semua terasa batu dan hanya bisu yang mewarnai hatiku.
Setahun telah berlalu aku merasakannya dengan perasaan sedih dan marah. Aku tak tahu harus marah kepada siapa. Aku sebel, dan tak tahu sebel sama siapa. Rasanya ingin berteriak atau pun menangis. Tapi aku ga tahu harus menyampaikannya kepada siapa.
“Kenapa harus ada Valentine?” hari yang sejatinya disebut sebagai hari berkasih sayang namun justru menjadi hari yang merenggut orang yang kusayang.
Suatu ketika aku bertemu dengan seorang pria yang bernama Robby. Aku berkenalan dengannya hingga saat ini. Kami masih bersahabat menggantikan sahabatku yang mungkin telah tenang di sana. Akan tetapi aku sama sekali ga pernah tahu kalau Robby ternyata penganut faham yang merayakan hari Valentine, hingga suatu hari ia membawakan coklat untukku dan mengucapkan Happy Valentine kepadaku.
Kata-katanya telah membuat hati dan kepala dan isi perutku ingin keluar. Wajar aku marah dengannya karena ia telah membuat diriku mengingat masa-masa kehilanganku atas keluarga besarku dan sahabat tercinta yang mengalami kecelakaaan dalam perjalanan ke puncak untuk merayakan Valentine.
“Kenapa kau tidak menjawab ucapan selamatku Han?” Tanya Robby penasaran melihat sikapku yang hanya diam dan tak bersahabat.
“Kenapa kau harus mengucapkan selamat hari valentine kepadaku?” aku balik bertanya.
“Karena ini adalah hari valentine, hari buat berkasih sayang Hanna” Jawabnya lagi.
“Tapi aku tidak suka Robb...Aku tidak suka” Jawabku dengan terisak.
“Iya...Tapi kenapa tidak suka? Bisa kamu kasih alasannya?” Nada Robby heran.
“Robb...Kamu mau tau kenapa?” Karena hari ini dan waktu ini pula adalah saat dimana semua anggota keluargaku pergi, bahagiaku hilang seketika.”
“Aku benci hari ini, dan aku benci Valentine” Ucapku lagi sambil terisak.
Robby terdiam dan ia ikut menangis di sampingku. Ia tak menyangka ternyata kisah hidupku penuh dengan kisah yang menyedihkan.
“Maafkan aku Hanna, aku ga tahu ternyata kisah hidupmu seperti ini. Sekali lagi maafkan aku Hanna.” Jawabnya sembari menyembunyikan air mata yang terlanjur menetes di pipinya.
Di saat itu aku hanya bisa menangis dan menangis lagi. Aku haru dalam kesedihan, aku ga bisa banyak bicara sekarang aku hanya bisa diam dan diam. Dadaku terasa sesak mengenang semua ini.
Wajarkah seorang muslim merayakan Valentine? Hari berkasih sayangnya ummat Nasrani dan Yunani kuno?.
Jawabannya ada di iman kita masing-masing. Aku hanya menyesali mengapa harus terlena akan sebuah perayaan kasih sayang yang dalam Islam bisa dirayakan kapan saja, dimana saja dan untuk siapa saja. Bukan sekedar sepotong coklat atau sekuntum bunga mawar.
Makna kasih sayang jauh lebih dari sebuah ucapan dan barang-barang yang mewakili perayaan tersebut.
          Hari ini aku dan Robby berjanji bahwa tak akan ada perayaan Valentine lagi. Kami hanya ingin berbagi kasih sayang walau tanpa hari Valentine. Bukankah itu jauh lebih indah?
          Robby tersenyum sebagai tanda bahwa ia setuju untuk tidak merayakan Valentine lagi sampai kapanpun.
*****






Tangisan Rasulullah


Tangisan Rasulullah
By. Zaelani

            Menangis merupakan salah satu sikap utama ketika kita merasa lalai dari kebaikan. Allah memuji rasul-rasulnya yang suka menangis sebagaimana yang disebutkan dalam firmannya “Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam (19): 58).
Rasul SAW adalah penghulu orang-orang yang khusyu kepada Tuhannya dan pemimpin orang-orang yang takut kepada raja hari pembalasan.
            Sesungguhnya beliau adalah orang yang selalu basah kelopak matanya, sangat peka perasaannya, air matanya keluar dengan tulus dan suci dan suara isakannya terdengar penuh dengan rasa khusyu dan taat, tangisannya meninggalkan bekas pendidikan yang mendalam di hati para sahabatnya yang mengugah mereka untuk mengikuti jejaknya dengan baik, Rasulullah SAW memberitakan keutamaan menangis karena takut kepada Allah.
 Dalam sebuah Hadits shahih disebutkan “Ada dua macam mata yang sama sekali tidak akan disentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang semalaman berjaga-jaga dijalan Allah” (HR Tirmidzi 1639).
Al-Baihaqi dalam Syu’bul Iman 796 melalui ibnu Abbas dikatakan bahwa Tangisan beliau muncul dari dalam kalbu yang dipenuhi dengan rasa takut kepada Allah dan keluar dari dalam jiwa yang dipenuhi oleh kecintaan kepada Allah, sehingga air matanya seakan-akan hampir berbicara sendiri kepada manusia dan hampir saja tangisannya jauh lebih berkesan dan lebih menyentuh ketimbang nasihat yang dilakukan oleh siapa pun dan lebih fasih ketimbang semua kalimat yang diungkapkan oleh siapa pun.
Rasulullah yang sudah dijamin masuk syurga saja selalu menjadi orang yang pertama menangis setiap kali mendengar tentang siksaan Allah. Lalu kita tidaklah malu telah berkeras hati setiap kali ayat-ayat Allah dibacakan?.

SALAM REDAKSI Edisi February 2012



Assalamua’laikum...

            Hallo! Apa kabar sahabat OUR WAY yang setia,  tak terasa sebulan telah kita lewati, kini kami kembali hadir mengangkat tema tentang hari dimana semua orang memberikan coklat kepada pasangannya, dan sepucuk kartu ucapan selamat valentine beserta setangkai bunga mawar.
 Jika dalam budaya nasrani dan barat, hari valentine dirayakan sedemikian rupa, lalu apakah kita sebagai muslim melakukan hal yang sama?
             Untuk menjawab ini semua kami telah mengemas sebuah artikel tentang fatwa MUI terhadap haramnya merayakan hari valentine.
              Selain itu ada beberapa kolom seperti cerpen dan interview reporter Ourway kepada sahabat pembaca mengenai valentine yang juga bisa menambah pengetahuan teman-teman tentang pelarangan hari valentine.
 Namun tak perlu khawatir dengan artikel yang berat-berat untuk dibaca karena kami juga menyuguhkan beberapa kolom “Sederhana” seperti puisi dan kolom 3 in 1 untuk melengkapi bahasan kita di bulan Rabiul Awal ini.
 Akhir kata, selamat membaca sahabat setia.

Wassalam...
            Ketua Redaksi Mading Ourway
Zaelani